Assalamualaikum.......

Bismillahirrahmanirrahiim
Kutuliskan Untaian-untaian kata sederhana dari gadis sederhana, Menjadi Rangkaian kalimat penghubung cerita indah yang berupa rahasia besar sang Ilahi dalam hidupku....KuLukis kisah hidupku di atas kanvas sang mahakarya "Rabb_ku"...

Jumat, 13 April 2012

MY SHORT STORY_FICTION STORY


KETIKA LUKA MENYAPA CINTA

“Jangan pernah panggil namaku lagi setelah toga itu disematkan padaku suatu saat nanti. Aku tak ingin bertemu denganmu lagi,bahkan mengingatmu aku sudah tak mau. Karena, mengingatmu seperti menguak luka lama yang tak kunjung kering”
Entah harus mulai dari mana… kisah hati yang rumit, kisah yang lama kualami tapi luka itu masih terasa, perih… ya, luka itu masih belum kering juga hingga kini. Dion, lelaki yang mengejar hatiku berbulan-bulan, yang menunggu jawaban hatiku begitu lama tapi, tak sedikitpun dari perjuangannya selama itu belum mampu menyentuh hatiku.  Begitu banyak pujian terlontar dari sahabat-sahabatku tentang Dion, tapi tak sedikitpun dari berbagai kelebihannya itu mampu mencairkan hatiku. Setiap hari setiap datang ke kampus suara-suara sumbang terdengar dari teman-teman kelasku, aku hanya tertawa geli mendengarnya. Segalanya seolah-olah jodohku mereka yang menentukan.
Dan hingga hari itupun datang, yang hingga hari inipun aku sendiri masih tak bisa mengerti kenapa aku bisa terjatuh di hatinya. Di hari itu untuk kesekian kalinya kudengar dion mengungkapkan kembali perasaannya. Kucoba untuk menjalani dengannya, tak buruk menurutku. Minggu pertama layaknya orang yang pertama kali jatuh cinta.lucu menurutku. Akupun sedikit malu untuk mengingatnya. Padahal, ini bukan pertama kalinya aku jatuh hati. tatapan teduhnya, perhatian yang selalu ia berikan. Aah, pasti kalian mengerti sahabat, tak perlu panjang lebar untuk menguraikan apa yang kurasa saat itu.
Minggu minggu berikutnya semua terasa hambar, entah apa yang terjadi. Keretakan hati itu mulai kurasa walaupun belum jelas terlihat. Dion mulai menjauh, hatiku seperti ditarik ulur. Ribuan Pertanyaan hati yang tak terjawab semakin mengiris perasaan yang selama ini kujaga. Dan di sore itu, Tak dapat kulupakan saat itu,ketika sang waktu beranjak senja ponselku berdering. Pesan singkat dari Dion, Ia ingin bertemu denganku, sejenak aku mampu tersenyum disela ketidakjelasan hubunganku dengannya. Segera aku mematut diriku di depan cermin, kerudung yang sedikit miring kurapikan. Rona merah dipipiku tak mampu kututupi lagi.
****
Butir-butir airmata di pipiku luruh begitu saja. Dion, laki-laki itu telah menikamkan luka yang begitu dalam di hatiku. Siapa yang menyangka, keinginannya bertemu denganku sore itu berujung perih untuk cintaku. Dan hingga kinipun ribuan pertanyaan yang terlintas dihatiku belum juga terjawab. Aku tak benar-benar tahu apakah alasannya menghindar dariku selama ini karena keinginannya pisah denganku. Dia yang memulai melukis pelangi untuk hari-hariku, dia yang memulai meretakkan perasaanku, dan kini mengakhirinya dengan menggores luka dihatiku.
Semenjak hari itu tak ada komunikasi antara aku dan Dion, ketika aku memulai pembicaraan mencari tahu apa alasan yang jelas tentang keinginannya berpisah denganku, tak ada jawaban yang jelas, yang ada hanya tatapan kosong tak bermakna, dan satu kata “maaf”. Aku terus berpikir apa salahku sebenarnya? Atau memang aku yang telah jatuh di hati yang salah?. Hujan yang luruh dihatiku kian deras, luka itu kian basah. Perlahan rasa yang kupunya berubah jadi benci yang menjalari otakku,. jiwaku memberontak, ketika virus benci itu menembus asaku, rasa kehilangan kian muncul.
Senyum seperti tak mau menyapaku lagi, bahkan sahabatkupun mengatakanku bodoh, tolol!! Kenapa harus terlalu larut dalam kesedihan untuk meratapi lelaki brengsek yang menyakiti perasaanku. Kehadiran sahabat-sahabtku mampu menenangkan hatiku. Sebut saja namanya Alya, sahabat tempatku mencurahkan segala keluh kesahku, yang selama ini mendengarkan apapun ceritaku tentang dion, hingga hatiku yang hancur karena Dionpun tak luput dari perhatiannya.
Hatiku kian kecewa, disaat belakangan aku tahu, Alya semakin dekat dengan dion. Dan hari ini aku tahu Alyalah penyebab retaknya hubunganku dengan Dion. Tapi kenapa harus sahabatku??? Lukaku yang tak kunjung kering kian dalam, bernanah darah.setiap menatap mereka berdua, itu luka bagiku. Melihat mereka tertawa perih untukku. Bodohkah aku?? Salahkah aku?? Terus menangisi perihnya hatiku karena orang-orang yang telah mengkhianatiku. Aku makin merasa tak ada yang memang tulus sayang padaku, bahkan langitpun sepertinya tak mau lagi memberikan sedikit senyumnya untukku.
 sejak itu otakku bertindak semaunya dan berkomitmen dengan hatiku “Untuk kalian, Jangan pernah panggil namaku lagi setelah toga itu disematkan padaku suatu saat nanti. Aku tak ingin bertemu denganmu lagi,bahkan mengingatmu aku sudah tak mau. Karena, mengingatmu seperti menguak luka lama yang tak kunjung kering”. Dan bila suatu saat nanti luka itu mengering, sakit itu sepertinya tak bisa kulupa, karena bekasnya menjadi pengingat bagiku.

UNTUK ORANG-ORANG YANG TELAH MENYAKITIKU, SEMOGA RIDHA TUHAN SELALU BERSAMA KALIAN,
FITRI PUSPITASARI
“SAMATA, JUMAT 13 APRIL, 2012”