Assalamualaikum.......

Bismillahirrahmanirrahiim
Kutuliskan Untaian-untaian kata sederhana dari gadis sederhana, Menjadi Rangkaian kalimat penghubung cerita indah yang berupa rahasia besar sang Ilahi dalam hidupku....KuLukis kisah hidupku di atas kanvas sang mahakarya "Rabb_ku"...

Rabu, 11 Januari 2012

UNTAIAN CERITA HATI SAUDARAKU (BAGIAN 2)

Rabu, ba’da dzuhur, 11/01/2012
Kulangkahkan kakiku ke kampus.. Bismillah.. semoga ini hari keberuntungan untukmu akhi-ku Azzam... siang ini dengan senyum optimis aku ingin menyampaikan amanat Azzam untuk kedua gadis yang disukainya. Well, untuk gadis pertama sebut saja namanya Dinda, dan yang kedua namanya Nadia. Sampai di kampus, orang pertama yang kutemukan di fakultas adalah Azzam.wajahnya yang terlihat cerah dengan baju koko warna putih yang dikenakannya, ia hanya tersenyum penuh arti, melhat itu aku bergegas mencari Dinda dan Nadia.


Setelah naik tangga sampai lantai empat aku hanya bertemu Nadia, si cantik dengan jilbab “gaul”nya. Langsung kusampaikan perlahan pada Nadia tentang perasaan Azzam padanya, dia sedikit kaget mendengar hal itu. Dia hanya terdiam,lalu pergi. Beberapa menit kemudian ada pesan singkat dari Nadia “Duh, ukhti.. sy tdk tau harus ngomong apa.. knpa temanku mnyimpan prasaan sm sy. Ukh,sampaikan sj minta maafku buat Azzam. Sy tdk bisa,sy hanya mnganggap dy sbatas teman&saudara itu sj”. Hmmm....kuhela nafas sejenak, menurutku tak apalah, akupun tidak setuju seandainya Azzam “bersama” Nadia. Nggak cocok aja gitu loh.. membina hubungan kan harus yang pemikirannya sepaham. Aku malah lebih setuju jika Azzam “bersama” Dinda, lelaki sholeh dengan wanita Sholehah, ahha.. perfect match!! ^_^


Yaah, saatnya menunggu kedatangan Dinda. Beberapa menit kemudian kudengar suara lembut Dinda Memanggilku. Aku segera menemuinya ku sampaikan sedetail-detailnya semua perasaan Azzam padanya. Dinda tak kalah kagetnya dengan Nadia, dia hanya tertawa dan sepertinya bingung harus menjawab apa. Dinda menjelaskan padaku, tentang bagaimana baiknya Azzam di matanya,sempurnanya sosok Azzam. Tapi, ia tak bisa menerima karena Dinda sudah memiliki Calon pendamping yang telah memiki komitmen yang kuat dengannya. Aah, kini aku yang bingung. Entah bagaimana caraku menjelaskan padamu Azzam.


Kuhampiri Azzam yang sedang duduk depan mesjid kampusku.. kujelaskan semuanya, dia hanya menjawab sambil tersenyum. Aku hanya bisa berkata dalam hati, “Aku tau ada rasa kecewa di matamu akhi, walaupun kau coba tertawa denganku, tapi matamu tak bisa berbohong”. Malam ini aku memutuskan untuk menelpon Dinda, kujelaskan bagaimana Seriusnya Azzam padanya. Tapi, tetap saja Dinda tidak bisa, tidak mungkin baginya menerima orang lain disaat dia sudah memiliki calon pendamping yang serius dengannya.


Hmm..Azzam, entah bagaimana aku harus menjelaskan kembali padamu, kuharap jangan ada lagi rasa kecewa dari sorot matamu.
 “ZAM,,KALAU JODOH TAK KAN LARI KEMANA, JODOHMU, REZEKIMU, MAUT, SUDAH DITETAPKAN OLEH-NYA” SEMANGAT AKHI!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar